Senin, 17 November 2014
Tugas Pengantar Telematika 2
1. Apa manfaat dan dampak negatif dari jaringan komputer sebagai media untuk mengakses layanan telematika, jelaskan!
• Resource sharing , dapat menggunakan sumberdaya yang secara bersama-sama. Misalnya seorang pengguna yang berada di 100 Km jauhnya dari suatu data, tidak mendapatkan kesulitan dalam menggunakan data tersebut dan seolah olah data tersebut berada di dekatnya. Hal ini sering diartikan bahwa jaringan komputer mengatasi masalah jarak.
• Reliabilitas tinggi, dengan jaringan komputer kita akan mendapatkan reliabilitas yang tinggi dengan memiliki sumber-sumber alternatif persediaan. Misalnya semua file dapat disimpan atau di copy ke dua, ketiga , atau lebih komputer yang terkoneksi ke jaringan. Sehingga bila satu mesin rusak maka salinan di mesin lain bisa digunakan.
• Menghemat uang. Komputer berukuran kecil mempunyai rasio harga/ kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan komputer yang besar. Komputer besar seperti mainframe memiliki kecepatan kiro – kiro sepuluh kali lebih kecepatan komputer kecil/pribadi. Akan tetapi harga mainframe seribu kali lebih mahal dari komputer Pribadi. Ketidak seimbanggan rasio Harga/ Kinerja inilah membuat para perancang sistem untuk membangun sistem yang terdiri dari komputer – komputer Pribadi.
1. Peningkatan biaya untuk membangun jaringan. Ketika jaringan dalam sebuah perusahaan akan dibuat, diperlukan sejumlah anggaran tertentu, baik untuk konsultasi perencanaan, jasa pembangunan jaringan, dan juga pemeliharaan hardware dan software. Sedangkan bagi pengguna rumahan, biaya yang dibutuhkan relatif lebih kecil tetapi harus dipertimbangkan lebih matang agar jaringan yang dibuat tidak menimbulkan biaya tambahan (overhead) lagi, karena timbulnya beberapa masalah di kemudian hari.
2. Diperlukan manajemen hardware dan administrasi sistem. Kadang-kadang, hal ini dianggap sepele dibandingkan proses implementasi. Padahal, jika terjadi kesalahan, bisa jadi sistem jaringan harus ditinjau ulang dan bahkan direkonstruksi ulang. Oleh karena itu, diperlukan staf IT berpengalaman dan profesional yang mampu mengerjakannya.
3. Berbagi file yang tidak dikehendaki. Kemudahan berbagi file bisa mengakibatkan kebocoran data, karena dibaca oleh orang yang tidak berhak mengaksesnya. Oleh karena itu, diperlukan seorang administrator jaringan yang mampu menangani semuanya.
4. Virus dan hacking. Keduanya telah menjadi momok bagi administrator jaringan, karena jaringan bisa down dan pekerjaan menjadi berhenti.
Make Money at : http://bit.ly/copy_win
2. Berikan contoh aplikasi-aplikasi apa saja yang berkembang yang memanfaatkan jaringan komputer khususnya internet dalam telematika ?
File Service
Komputer dimana file tersimpan disebut file server. Komputer lain (yang mengakses) disebut client, dan yang dapat dilakukan adalah membaca dan menulis pada file-file tersebut, tanpa perlu membuat salinan lokal file pada disk drive client. Layanan ini biasanya transparan bagi end user.
Print Service
Printer yang dikoneksikan ke sebuah komputer disebut print server. Komputer client dapat mengirim file ke print server, yang selanjutnya mencetak file pada printer. Server ini biasanya transparan bagi user.
Web Service
Server menyimpan berbagai informasi, termasuk teks, grafis, animasi, gambar, video, dan audio. End user menggunakan browser web untuk meminta informasi dari server. Server mengembalikan informasi yang ditampilkan oleh browser web.
End user membuat e-mail dengan menggunakan program e-mail client dan mengirim e-mail ke orang tertentu. E-mail server membantu proses pengiriman e-mail.
File Transfer Service
File juga disimpan pada server. Server ini memungkinkan komputer (client) lain untuk menyalin file-file dari server ke disk drive lokal mereka dan mengganti isi file pada file server dengan file pada disk drive lokal client.
3. Faktor apa yang mendasari perkembangan telematika di Indonesia semakin meningkat, sebutkan dan jelaskan! Pendapat saya, faktor yang mendasari perkembangan telematika di Indonesia :
Dukungan sarana dan prasarana
Setelah adanya internet, semakin meningkatkan perkembangan telematika. Tantangan sekarang ini adalah agar seluruh daerah di Indonesia tercakup layanan internet cepat.
Meningkatnya dan semakin beragam kebutuhan pengguna
Bagaimanapun juga pada akhirnya aplikasi apapun dan layanan apapun yang tercipta dalam telematika berangkat dari kebutuhan pengguna. Semua pengguna ingin informasi yang mudah didapat, serba cepat, layanan lengkap dan handal untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Selasa, 04 November 2014
Manajemen Kontrol Keamanan Pada Sistem
Pada dasarnya keamanan adalah proteksi perlindungan atas sumber-sumber fisik dan konseptual dari bahaya alam dan manusia. Kemanan terhadap sumber konseptual meliputi data dan informasi. Namun disamping itu banyak sekali upaya manusia untuk menjaga keamanan atas sumber-sumber fisik maupun konseptual dengan berbagai cara, sehingga untuk lebih memudahkan pengedalian keamanan maka dilakukan kontrol manajemen dimana seorang dapat mengatur keamanan dari berbagai macam serangan.
Keamanan seperti ini mempunyai 3 maksud utama, yaitu :
1. Integritas : semua subsistem CBIS harus menyediakan gambaran akurat dari sistem fisik yang diwakilinya.
2. Ketersediaan : tujuan CBIS adalah menyediakan data dan informasi bagi mereka yang berwenang untuk menggunakannya.
3. Kerahasiaan : perusahaan berusaha melindungi data dan informasi dari orang-orang yang tidak berhak.
PROPERTI SISTEM INFORMASI YANG MEMBERIKAN KEAMANAN ISI DATA DAN INFORMASI
1. Integritas Fungsional
Kemampuan untuk melanjutkan operasi jika salah satu / lebih komponen tidak berfungsi
2. Audibilitas (Kemampuan dapat terdengar)
Mudah untuk diperiksa, diverifikasi atau didemonstrasikan penampilannya berarti harus lulus dalam pengujian Accountability & Visibility
3. Daya kontrol
Penghambatan pengaruh terhadap sistem yaitu dengan membagi system menjadi subsistem yang menangani transaksi secara terpisah
Pengontrolan sangat diperlukan karena untuk memastikan apakah sistem yang beroperasi sesuai yang dikehendaki. dimana pengontrolan juga membutuhkan orang yang ahli dibidang ini. Kontrol CBIS mencakup semua fase siklus hidup. Selama siklus hidup, kontrol dapat dibagi menjadi kontrol-kontrol yang berhubungan dengan pengembangan, disain dan operasi. Manajer dapat memperoleh kontrol dalam ketiga area secara langsung melalui ahli lain, seperti auditor.
Manfaat manajemen kontrol keamanan pada sistem :
1. Mencegah kesalahan dalam penyediaan sumber daya, perencanaan, dan control yang tidka cukup di tingkat manajemen.
2. dalam employee : mencegah eror, pencurian, penipuan, sabotase, dan penggunaan yang tidak sah.
dan sebagainya.
Bagaimana mengamankannya?
Manajemen keamanan informasi memiliki tanggung jawab untuk program khusus, maka ada karakteristik khusus yang harus dimilikinya, yang dalam manajemen keamanan informasi dikenal sebagai 6P yaitu :
- Planning
Planning dalam manajemen keamanan informasi meliputi proses perancangan, pembuatan, dan implementasi strategi untuk mencapai tujuan. Ada tiga tahapannya yaitu:
1) Strategic planning yang dilakukan oleh tingkatan tertinggi dalam organisasi untuk periode yang lama, biasanya lima tahunan atau lebih,
2) Tactical planning memfokuskan diri pada pembuatan perencanaan dan mengintegrasi sumberdaya organisasi pada tingkat yang lebih rendah dalam periode yang lebih singkat, misalnya satu atau dua tahunan,
3) Operational planning memfokuskan diri pada kinerja harian organisasi. Sebagi tambahannya, planning dalam manajemen keamanan informasi adalah aktifitas yang dibutuhkan untuk mendukung perancangan, pembuatan, dan implementasi strategi keamanan informasi supaya diterapkan dalam lingkungan teknologi informasi.
Ada beberapa tipe planning dalam manajemen keamanan informasi, meliputi :
* Incident Response Planning (IRP)
IRP terdiri dari satu set proses dan prosedur detil yang mengantisipasi, mendeteksi, dan mengurangi akibat dari insiden yang tidak diinginkan yang membahayakan sumberdaya informasi dan aset organisasi, ketika insiden ini terdeteksi benar-benar terjadi dan mempengaruhi atau merusak aset informasi. Insiden merupakan ancaman yang telah terjadi dan menyerang aset informasi, dan mengancam confidentiality, integrity atau availbility sumberdaya informasi. Insident Response Planning meliputi incident detection, incident response, dan incident recovery.
* Disaster Recovery Planning (DRP)
Disaster Recovery Planning merupakan persiapan jika terjadi bencana, dan melakukan pemulihan dari bencana. Pada beberapa kasus, insiden yang dideteksi dalam IRP dapat dikategorikan sebagai bencana jika skalanya sangat besar dan IRP tidak dapat lagi menanganinya secara efektif dan efisien untuk melakukan pemulihan dari insiden itu. Insiden dapat kemudian dikategorikan sebagai bencana jika organisasi tidak mampu mengendalikan akibat dari insiden yang terjadi, dan tingkat kerusakan yang ditimbulkan sangat besar sehingga memerlukan waktu yang lama untuk melakukan pemulihan.
* Business Continuity Planning (BCP)
Business Continuity Planning menjamin bahwa fungsi kritis organisasi tetap bisa berjalan jika terjadi bencana. Identifikasi fungsi kritis organisasi dan sumberdaya pendukungnya merupakan tugas utama business continuity planning. Jika terjadi bencana, BCP bertugas menjamin kelangsungan fungsi kritis di tempat alternatif. Faktor penting yang diperhitungkan dalam BCP adalah biaya.
- Policy
Dalam keamanan informasi, ada tiga kategori umum dari kebijakan yaitu:
Enterprise Information Security Policy (EISP) menentukan kebijakan departemen keamanan informasi dan menciptakan kondisi keamanan informasi di setiap bagian organisasi.
Issue Spesific Security Policy (ISSP) adalah sebuah peraturan yang menjelaskan perilaku yang dapat diterima dan tidak dapat diterima dari segi keamanan informasi pada setiap teknologi yang digunakan, misalnya e-mail atau penggunaan internet.
System Spesific Policy (SSP) pengendali konfigurasi penggunaan perangkat atau teknologi secara teknis atau manajerial.
- Programs
Adalah operasi-operasi dalam keamanan informasi yang secara khusus diatur dalam beberapa bagian. Salah satu contohnya adalah program security education training and awareness. Program ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada pekerja mengenai keamanan informasi dan meningkatkan pemahaman keamanan informasi pekerja sehingga dicapai peningkatan keamanan informasi organisasi.
- Protection
Fungsi proteksi dilaksanakan melalui serangkaian aktifitas manajemen resiko, meliputi perkiraan resiko (risk assessment) dan pengendali, termasuk mekanisme proteksi, teknologi proteksi dan perangkat proteksi baik perangkat keras maupun perangkat keras. Setiap mekanisme merupakan aplikasi dari aspek-aspek dalam rencana keamanan informasi.
-People
Manusia adalah penghubung utama dalam program keamanan informasi. Penting sekali mengenali aturan krusial yang dilakukan oleh pekerja dalam program keamanan informasi. Aspek ini meliputi personil keamanan dan keamanan personil dalam organisasi.
Standar apa yang digunakan?
ISO/IEC 27001 adalah standar information security yang diterbitkan pada October 2005 oleh International Organization for Standarization dan International Electrotechnical Commission. Standar ini menggantikan BS-77992:2002.
ISO/IEC 27001: 2005 mencakup semua jenis organisasi (seperti perusahaan swasta, lembaga pemerintahan, dan lembaga nirlaba). ISO/IEC 27001: 2005 menjelaskan syarat-syarat untuk membuat, menerapkan, melaksanakan, memonitor, menganalisa dan memelihara seta mendokumentasikan Information Security Management System dalam konteks resiko bisnis organisasi keseluruhan
ISO/IEC 27001 mendefenisikan keperluan-keperluan untuk sistem manajemen keamanan informasi (ISMS). ISMS yang baik akan membantu memberikan perlindungan terhadap gangguan pada aktivitas-aktivitas bisnis dan melindungi proses bisnis yang penting agar terhindar dari resiko kerugian/bencana dan kegagalan serius pada pengamanan sistem informasi, implementasi ISMS ini akan memberikan jaminan pemulihan operasi bisnis akibat kerugian yang ditimbulkan dalam masa waktu yang tidak lama.
Work Breakdown Structure
Pengertian WBS :
WBS adalah proses hierarkis yang membagi pekerjaan proyek menjadi elemen-elemen pekerjaan yang lebih kecil.Penggunaan WBS membantu meyakinkan manajer proyek bahwa semua produk dan elemen pekerjaan yang telah diidentifikasi dan WBS digunakan sebagai basis pengendalian.Sebenarnya, WBS prinsipnya Work Breakdown Structure (WBS) adalah pemecahan atau pembagian pekerjaan ke dalam bagian yang lebih kecil (sub-kegiatan), alasan perlunya WBS adalah :
1. Pengembangan WBS di awal Project Life Cycle memungkinkan diperolehnya pengertian cakupan proyek dengan jelas, dan proses pengembangan WBS ini membantu semua anggota untuk lebih mengerti tentang proyek selama tahap awal.
2. WBS membantu dalam pengawasan dan peramalan biaya, jadwal, dan informasi mengenai produktifitas yang meyakinkan anggota manajemen proyek sebagai dasar untuk membuat perundingan.
Sedangkan ManfaatWork Breakdown Structure (WBS) :
Mengurangi kompleksitas
Fasilitas penjadwalan dan pengendalian
Estimasi Biaya (Cost Estimation)
Penyusunan anggaran (Cost Budgeting)
Perencanaan manajemen Risiko
(Risk Management Planning)
Identifikasi aktivitas(Activity Definition)
WBS adalah proses hierarkis yang membagi pekerjaan proyek menjadi elemen-elemen pekerjaan yang lebih kecil.Penggunaan WBS membantu meyakinkan manajer proyek bahwa semua produk dan elemen pekerjaan yang telah diidentifikasi dan WBS digunakan sebagai basis pengendalian.Sebenarnya, WBS prinsipnya Work Breakdown Structure (WBS) adalah pemecahan atau pembagian pekerjaan ke dalam bagian yang lebih kecil (sub-kegiatan), alasan perlunya WBS adalah :
1. Pengembangan WBS di awal Project Life Cycle memungkinkan diperolehnya pengertian cakupan proyek dengan jelas, dan proses pengembangan WBS ini membantu semua anggota untuk lebih mengerti tentang proyek selama tahap awal.
2. WBS membantu dalam pengawasan dan peramalan biaya, jadwal, dan informasi mengenai produktifitas yang meyakinkan anggota manajemen proyek sebagai dasar untuk membuat perundingan.
Sedangkan ManfaatWork Breakdown Structure (WBS) :
Mengurangi kompleksitas
Fasilitas penjadwalan dan pengendalian
Estimasi Biaya (Cost Estimation)
Penyusunan anggaran (Cost Budgeting)
Perencanaan manajemen Risiko
(Risk Management Planning)
Identifikasi aktivitas(Activity Definition)
Contoh WBS Penulisan Ilmiah (Aplikasi Panduan Dan Tata Cara Pemilu 2014 Berbasis Android) :
Rabu, 15 Oktober 2014
tugas pengantar telematika
1. Faktor
– faktor yang mempengaruhi layanan telematika dapat di akses dengan mudah
a. Jaringan internet Wireless gratis
Jaringan internet wirelless yang mudah di akses, seperti di kampus,
Tempat Makan, Indomart, Alfamart yang disediakan gratis kepada para
mahasiswa/pembeli, membuat mereka dengan mudah dapat terkoneksi ke internet dan
bisa menikmati berbagai layanan yang ada di internet
b. Packet internet murah
Dengan adanya packet internet murah yang di sediakan provider, akan
semakin banyak user yang membeli packet tersebut. Dan mereka dengan mudah bisa
menikmati layanan yang ada di internet
c. Media social
Media sosial merupakan salah satu yang paling banyak di gunakan oleh
user, karena sangat simple untuk digunakan dan mempunyai daya Tarik tersendiri
sehingga banyak user yang menggunakan medsos tersebut untuk berkomunikasi satu
sama lain.
2. Bagaimana peranan telematika dalam bidang
pendidikan? Berikan contoh!
Dalam bidang pendidikan, telematika berperan cukup penting. Sebagai
contoh, telematika memudahkan pelajar dan tenaga pengajar dalam mengakses
informasi edukatif dalam menunjang proses pembelajaran. Cukup dengan browsing
pada situs pencarian, misal Google, siswa dan tenaga pengajar dapat menemukan
jawaban. Tidak harus pergi ke perpustakaan terlebih dahulu untuk mendapatkan
informasi.
Selain itu, karena adanya telematika proses belajar mengajar pun tidak
hanya terbatas oleh waktu dan tempat. Proses pembelajaran dapat dilakukan
dimana saja karena adanya akses Internet. Contoh lainnya yaitu ketika adanya
fasilitas untuk mendukung proses belajar mengajar seperti Virtual Class yang
memungkinkan siswa untuk belajar secara online (e-Learning).
3. Bagaimana cara mengatasi dampak negatif dari
perkembangan telematika tersebut?
Cara mengatasi dampak negatif dari perkembangan telematika tersebut
yaitu:
·
Tidak
menelan mentah-mentah informasi yang didapat dari internet sebagai sumber
utama. Menyaring atau memilah-milah tiap informasi dengan baik.
·
Sangat
dianjurkan agar orang tua mengawasi anak di bawah umur 17 tahun untuk tidak
mengakses situs pornografi maupun situs perjudian.
·
Tidak
menaruh semua informasi yang bersifat pribadi ke dalam situs jejaring sosial,
contohnya tempat tanggal lahir dan domisili.
·
Mengganti password
secara berkala agar dapat terhindar dari pencurian data.
·
Agar
terhindar dari pembajakan, sebaiknya mencantumkan sumber yang sesungguhnya
apabila mengutip kutipan dari suatu blog maupun dari buku.
4. Fungsi
telematika
·
Penyampai
informasi. Telematika digunakan sebagai penyampai informasi agar orang yang
melakukan Komunikasi menjadi lebih berpengetahuan dari sebelumnya. Bertambahnya
pengetahuan manusia akan meningkatan keterampilan hidup, menambah kecerdasan,
meningkatkan kesadaran dan wawasan.
·
Sarana
Kontak sosial hidup bermasyarakat. Interaksi sosial menimbulkan kebersamaan;
keakraban, dan kesatuan yang akan melahirkan kerjasama. Telematika menjadi
penghubung diantara peserta kerjasama tersebut, walaupun mereka tersebar
dimana-mana. Telematika menjembatani proses interaksi sosial dan kerjasama
sehingga menghasilkan jasa yang memiliki nilai tambah dibanding hasil
perseorangan.
referensi :
Rabu, 18 Juni 2014
Contoh Proposal Skripsi dan Tesis
BAB I Pendahuluan
a. Judul
Judul proposal skripsi harus mencerminkan masalah, variabel dan obyek yang diteliti serta desain penelitian yang di pakai.
Contoh Judul Skripsi : Daya Lentur (Resilience) Anak Asuh di Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Yogyakarta Tahun 2011
b. Latar Belakang
Bagian latar belakang proposal skripsi ini menceritakan apa yang mendorong seorang peneliti untuk meneliti suatu masalah. Bagian latar belakang proposal penelitian skripsi ini menjelaskan situasi dan kondisi yang melatarbelakangi terjadinya masalah tersebut.
c. Identifikasi Masalah
Bagian identifikasi masalah pada proposal penelitian skripsi ini menjelaskan pokok masalah yang tercermin di bagian latar belakang masalah.
d. Batasan Masalah
Bagian ini sangat erat dengan identifikasi masalah diatas. Dengan keterbatasan peneliti baik waktu, dana dan yang lainnya maka peneliti disini hanya meneliti beberapa identifikasi masalah yang ada jadi tidak semua masalah yang muncul di teliti. Agar hasil penelitian lebih fokus.
e. Tujuan Penelitian
Bagian tujuan penelitian di proposal skripsi ini mencakup apa saja yang akan diteliti, harapan apa setelah diadakannya penelitian ini.
f. Manfaat Penelitian
Pada bagian manfaat penelitian ini merupakan uraian manfaat dari hasil penelitian. Akan digunakan untuk apa dan kepada siapa. Misalnya manfaat secara teoritis dan manfaat praktis.
Contoh Proposal Skripsi dan Tesis
BAB II Kajian Pustaka
a. Landasan Teori
Landasan teori menguraikan kerangka teori yang merujuk pada referensi berbagai ahli tertentu maupun berbagai teori-teori yang ada yang nantinya akan mendasari hasil dan pembahasan secara detail, dapat berupa definisi-definisi atau model matematis yang langsung berkaitan dengan tema atau masalah yang diteliti.
b. Kerangka Teori
Kerangka teori terdiri dari teori-teori atau isu-isu dimana penelitian kita terlibat di dalamnya dan memberikan panduan pada saat peneliti membaca pustaka.Kerangka teori tidak dapat dikembangkan kalau peneliti belum mempelajari pustaka dan sebaliknya kalau peneliti belum mempunyai kerangka teori maka peneliti tidak akan dapat membaca pustaka dengan efektif.
c. Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep penelitian merupakan operasionalisasi keterkaitan antar variabel-variabel yang berasal dari kerangka teori dan biasanya berkonsentrasi pada satu bagian dari kerangka teori.
d. Hipotesis
Hipotesis memuat : pernyataan singkat yang disimpulkan dari landasan teori atau tinjauan pustaka dan merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi.
Contoh Proposal Skripsi dan Tesis
BAB III Metode Penelitian
Metode penelitian memuat : jenis penelitian, populasi dan sample penelitian, lokasi dan waktu penelitian, hubungan variable dan definisi operasional, instrumen penelitian, pengumpulan dan pengolahan data, metode analisis data dan keterbatasan.
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian survei untuk mengetahui daya lentur (resilience) anak asuh di PSAA Yogyakarta.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Panti Sosial Asuhan Anak Yogyakarta. Panti Sosial Asuhan Anak Yogyakarta memiliki dua lokasi pelayanan yaitu PSAA Budhi Bhakti Gunung Kidul dan PSAA Bimomartani.
Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan mulai bulan Januari sampai bulan Februari tahun 2011.
C. Subyek Penelitian
Suharsimi Arikunto (1993:116) menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan subjek penelitian adalah suatu benda, hal atau orang tempat data variabel penelitian melekat dan yang dipermasalahkan. Jadi subjek merupakan sesuatu yang posisinya sangat penting, karena pada subjek itulah terdapat data tentang variabel yang diteliti dan diamati oleh peneliti. Pengambilan subyek penelitian ini menggunakan teknik populasi.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah penting dalam metode ilmiah. Pengumpulan data menurut Sugiyono (2007: 193) dapat dilakukan dengan berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara dalam upaya mengumpulkan data. Sementara itu, Moh. Nazir (2005: 174) mengemukakan hal yang sama mengenai pengumpulan data yaitu prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Pengumpulan data tidak lain adalah suatu proses pengadaan data primer untuk keperluan penelitian.
E. Instrumen Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2000: 177) instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data. Kualitas instrumen akan menentukan kualitas data yang terkumpul. Instrumen yang digunakan peneliti adalah skala daya lentur (resilience).
F. Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Semakin tinggi validitas maka instrumen semakin valid atau sahih, semakin rendah validitas maka instrumen kurang valid (Suharsimi Arikunto, 2002:144).
2. Uji Reliabilitas
Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 154), reliabilitas adalah sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Sedangkan Syaifuddin Azwar (2001:5) menyatakan bahwa reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil, tetap akan sama.
G. Teknik Analisis Data
Teknis analisis data merupakan salah satu langkah yang sangat penting dalam proses penelitian, karena disinilah hasil penelitian akan tampak. Analisis data mencakup seluruh kegiatan mengklasifikasikan, menganalisa, memaknai dan menarik kesimpulan dari semua data yang terkumpul. Oleh karena itu perlu menggunakan dasar pemikiran untuk menentukan pilihan-pilihan teknik analisis data yang akan digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka merupakan keterangan tentang bacaan yang dijadikan sebagai bahan rujukan dari penulisan skripsi. Dalam daftar pustaka dapat dimasukkan tentang pustaka dari buku teks, jurnal, artikel, internet atau kumpulan karangan lain.
LAMPIRAN
Lampiran memuat : keterangan atau informasi yang diperlukan pada pelaksanaan penelitian seperti : peta, surat penelitian, kuesioner, atau data lain yang sifatnya melengkapi usulan atau proposal skripsi.
Apakah anda sudah ada gambaran tentang proposal penelitian skripsi? Mungkin itu dulu yang bisa saya share disini, karena sudah malam sekian dulu materi dari saya tentang contoh proposal skripsi dan tesis. Semoga bermanfaat.
Read more: PROPOSAL SKRIPSI :: Contoh Proposal Skripsi dan Tesis
a. Judul
Judul proposal skripsi harus mencerminkan masalah, variabel dan obyek yang diteliti serta desain penelitian yang di pakai.
Contoh Judul Skripsi : Daya Lentur (Resilience) Anak Asuh di Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Yogyakarta Tahun 2011
b. Latar Belakang
Bagian latar belakang proposal skripsi ini menceritakan apa yang mendorong seorang peneliti untuk meneliti suatu masalah. Bagian latar belakang proposal penelitian skripsi ini menjelaskan situasi dan kondisi yang melatarbelakangi terjadinya masalah tersebut.
c. Identifikasi Masalah
Bagian identifikasi masalah pada proposal penelitian skripsi ini menjelaskan pokok masalah yang tercermin di bagian latar belakang masalah.
d. Batasan Masalah
Bagian ini sangat erat dengan identifikasi masalah diatas. Dengan keterbatasan peneliti baik waktu, dana dan yang lainnya maka peneliti disini hanya meneliti beberapa identifikasi masalah yang ada jadi tidak semua masalah yang muncul di teliti. Agar hasil penelitian lebih fokus.
e. Tujuan Penelitian
Bagian tujuan penelitian di proposal skripsi ini mencakup apa saja yang akan diteliti, harapan apa setelah diadakannya penelitian ini.
f. Manfaat Penelitian
Pada bagian manfaat penelitian ini merupakan uraian manfaat dari hasil penelitian. Akan digunakan untuk apa dan kepada siapa. Misalnya manfaat secara teoritis dan manfaat praktis.
Contoh Proposal Skripsi dan Tesis
BAB II Kajian Pustaka
a. Landasan Teori
Landasan teori menguraikan kerangka teori yang merujuk pada referensi berbagai ahli tertentu maupun berbagai teori-teori yang ada yang nantinya akan mendasari hasil dan pembahasan secara detail, dapat berupa definisi-definisi atau model matematis yang langsung berkaitan dengan tema atau masalah yang diteliti.
b. Kerangka Teori
Kerangka teori terdiri dari teori-teori atau isu-isu dimana penelitian kita terlibat di dalamnya dan memberikan panduan pada saat peneliti membaca pustaka.Kerangka teori tidak dapat dikembangkan kalau peneliti belum mempelajari pustaka dan sebaliknya kalau peneliti belum mempunyai kerangka teori maka peneliti tidak akan dapat membaca pustaka dengan efektif.
c. Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep penelitian merupakan operasionalisasi keterkaitan antar variabel-variabel yang berasal dari kerangka teori dan biasanya berkonsentrasi pada satu bagian dari kerangka teori.
d. Hipotesis
Hipotesis memuat : pernyataan singkat yang disimpulkan dari landasan teori atau tinjauan pustaka dan merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi.
Contoh Proposal Skripsi dan Tesis
BAB III Metode Penelitian
Metode penelitian memuat : jenis penelitian, populasi dan sample penelitian, lokasi dan waktu penelitian, hubungan variable dan definisi operasional, instrumen penelitian, pengumpulan dan pengolahan data, metode analisis data dan keterbatasan.
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian survei untuk mengetahui daya lentur (resilience) anak asuh di PSAA Yogyakarta.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Panti Sosial Asuhan Anak Yogyakarta. Panti Sosial Asuhan Anak Yogyakarta memiliki dua lokasi pelayanan yaitu PSAA Budhi Bhakti Gunung Kidul dan PSAA Bimomartani.
Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan mulai bulan Januari sampai bulan Februari tahun 2011.
C. Subyek Penelitian
Suharsimi Arikunto (1993:116) menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan subjek penelitian adalah suatu benda, hal atau orang tempat data variabel penelitian melekat dan yang dipermasalahkan. Jadi subjek merupakan sesuatu yang posisinya sangat penting, karena pada subjek itulah terdapat data tentang variabel yang diteliti dan diamati oleh peneliti. Pengambilan subyek penelitian ini menggunakan teknik populasi.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah penting dalam metode ilmiah. Pengumpulan data menurut Sugiyono (2007: 193) dapat dilakukan dengan berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara dalam upaya mengumpulkan data. Sementara itu, Moh. Nazir (2005: 174) mengemukakan hal yang sama mengenai pengumpulan data yaitu prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Pengumpulan data tidak lain adalah suatu proses pengadaan data primer untuk keperluan penelitian.
E. Instrumen Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2000: 177) instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data. Kualitas instrumen akan menentukan kualitas data yang terkumpul. Instrumen yang digunakan peneliti adalah skala daya lentur (resilience).
F. Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Semakin tinggi validitas maka instrumen semakin valid atau sahih, semakin rendah validitas maka instrumen kurang valid (Suharsimi Arikunto, 2002:144).
2. Uji Reliabilitas
Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 154), reliabilitas adalah sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Sedangkan Syaifuddin Azwar (2001:5) menyatakan bahwa reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil, tetap akan sama.
G. Teknik Analisis Data
Teknis analisis data merupakan salah satu langkah yang sangat penting dalam proses penelitian, karena disinilah hasil penelitian akan tampak. Analisis data mencakup seluruh kegiatan mengklasifikasikan, menganalisa, memaknai dan menarik kesimpulan dari semua data yang terkumpul. Oleh karena itu perlu menggunakan dasar pemikiran untuk menentukan pilihan-pilihan teknik analisis data yang akan digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka merupakan keterangan tentang bacaan yang dijadikan sebagai bahan rujukan dari penulisan skripsi. Dalam daftar pustaka dapat dimasukkan tentang pustaka dari buku teks, jurnal, artikel, internet atau kumpulan karangan lain.
LAMPIRAN
Lampiran memuat : keterangan atau informasi yang diperlukan pada pelaksanaan penelitian seperti : peta, surat penelitian, kuesioner, atau data lain yang sifatnya melengkapi usulan atau proposal skripsi.
Apakah anda sudah ada gambaran tentang proposal penelitian skripsi? Mungkin itu dulu yang bisa saya share disini, karena sudah malam sekian dulu materi dari saya tentang contoh proposal skripsi dan tesis. Semoga bermanfaat.
Read more: PROPOSAL SKRIPSI :: Contoh Proposal Skripsi dan Tesis
Proposal
PENGERTIAN PROPOSAL
proposal adalah sebuah tulisan yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan kepada si pembaca (individu atau perusahaan), sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan.
CIRI-CIRI PROPOSAL YANG BAIK
1. Proposal dibuat untuk meringkas kegiatan yang akan dilakukan
2. Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan
3. Berisikan tujuan-tujuan, latar belakang acara
4. Pastinya proposal itu berupa lembaran-lembaran pemberitahuan yang telah di jilid yang nantinya diserahkan kepada si empunya acara
5. dan lain-lain yang sulit untuk dijelaskan (dicari).
MANFAAT PROPOSAL
Manfaat proposal yaitu sesuatu yang akan dicapai kegiatan yang direncanakan tersebut. Dalam langkah kerja, tujuan ini akan berfungsi mengarahkan aktivitas sehingga tidak mengalami lepas kontrol dari sasaran. Biasanya, tujuan dibedakan atas dua hal yaitu: tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Dalam merumuskan tujuan, harus diingat pula manfaat yang akan dicapai, baik itu manfaat bagi individu perencana maupun manfaat bagi masyarakat umum atau khalayak.
SYARAT-SYARAT MENYUSUN PROPOSAL
Proposal adalah Rancangan / rencana suatu kegiatan .
Syarat penulisan Proposal : 1. Harus menarik .
2. Harus di ketik rapi .
3. Harus bertanda tangan .
Tujuan : 1. Mendapatkan persetujuan .
2. Mendapat kan bantuan / dana .
MACAM PROPOSAL
Berdasarkan bentuknya, proposal dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
proposal berbentuk formal, semiformal, dan nonformal.
1.Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu:
a) bagian pendahuluan, yang terdiri atas: sampul dan halaman judul, surat pengantar (kata pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan permohonan.
b) isi proposal, terdiri atas: latar belakang, pembatasan masalah, tujuan, ruang lingkup, pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi, fasilitas, personalia (susunan panitia), keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya.
c) bagian pelengkap penutup, yang berisi daftar pustaka, lampiran, tabel, dan sebagainya.
SISTEMATIKA PROPOSAL
1. Pendahuluan
Berisi tentang hal-hal dan kondisi umum yang melatarbelakangi dilaksanakan kegiatan tersebut.
Hubungan kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari(nyata)
Point-point pembahasan pada pendahuluan ini, mengacu pada komponen S-W-O-T yang telah dibahas sebelumnya.
2. Dasar Pemikiran
Berisi tentang dasar yang digunakan dalam pelaksanaan, misalnya: Tri Darma Perguruan Tinggi, program kerja pengurus dan lain-lain
Jika kegiatan tersebut bukan dari organisasi, maka didasarkan secara umum, misalnya : Peraturan Pemerintah No sekian
3. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut ( umum dan khusus)
Tentukan juga keluaran ( output ) yang dikehendaki seperti apa
Contoh :
Memperoleh kader-kader KMHDI
Memberi pengetahuan manajerial dan leadership bagi calon anggota KMHDI
4. Tema
Tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut
5. Jenis Kegiatan
Diperlukan untuk menjelaskan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan jika kegiatannya lebih dari satu,
Menjelaskan bentuk dari kegiatan tersebut. Misal: berupa Seminar, Pelatihan, penyampain materi secara lisan, Tanya jawab dan simulasi dll.
6. Target
Berisi uraian yang lebih terperinci dari Tujuan (Point 3) terutama mengenai ukuran-ukuran yang digunakan sebagai penilaian tercapai atau tidaknya tujuan.
Contoh :
Target acara ini adalah untuk mencetak minimal 25 orang pelatih KMHDI yang masing-masing diantaranya, memiliki kemampuan yang sesuai dengan standar yang Buku Pedoman Kaderisasi Jilid I KMHDI, dan setiap pelatih tersebut memiliki nilai rata-rata diatas 7 (dengan range 10) dalam setiap materi pelatihan.
7. Sasaran/Peserta
Menjelaskan tentang objek atau siapa yang akan mengikuti kegiatan tersebut ( atau lebih kenal dengan peserta)
8. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tentukan dimana, hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul berapa akan dilaksanakan kegiatan tersebut.
9. Anggaran Dana
Dalam anggaran disini, hanya disebutkan jumlah total pemasukan dan pengeluaran yang diperkirakan oleh panitia, sedangkan rinciannya dibuat dalam lampiran tersendiri
10. Susunan Panitia
Dalam halaman atau bagaian susuna panitia, biasanya hanya ditulis posisi yang penting-penting saja, seperti Pelindung Kegiatan, Ketua panitia, Streering Commite dll, sedangkan kepanitian lengkap dicantumkan dalam lampiran.
11. Jadwal Kegiatan
Dibuat sesuai dengan perencanaan dalam kalender Kegiatan yang telah disusun sebelumnya
Atau bisa juga ditulis terlampir, jika jadwalnya banyak.
12. Penutup
Berisi tentang harapan yang ingin dicapai dan mohon dukungan bagi semua pihak.
Ditutup dengan lembar pengesahan proposal
Terakhir, diikuti dengan lampiran
proposal adalah sebuah tulisan yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan kepada si pembaca (individu atau perusahaan), sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan.
CIRI-CIRI PROPOSAL YANG BAIK
1. Proposal dibuat untuk meringkas kegiatan yang akan dilakukan
2. Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan
3. Berisikan tujuan-tujuan, latar belakang acara
4. Pastinya proposal itu berupa lembaran-lembaran pemberitahuan yang telah di jilid yang nantinya diserahkan kepada si empunya acara
5. dan lain-lain yang sulit untuk dijelaskan (dicari).
MANFAAT PROPOSAL
Manfaat proposal yaitu sesuatu yang akan dicapai kegiatan yang direncanakan tersebut. Dalam langkah kerja, tujuan ini akan berfungsi mengarahkan aktivitas sehingga tidak mengalami lepas kontrol dari sasaran. Biasanya, tujuan dibedakan atas dua hal yaitu: tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Dalam merumuskan tujuan, harus diingat pula manfaat yang akan dicapai, baik itu manfaat bagi individu perencana maupun manfaat bagi masyarakat umum atau khalayak.
SYARAT-SYARAT MENYUSUN PROPOSAL
Proposal adalah Rancangan / rencana suatu kegiatan .
Syarat penulisan Proposal : 1. Harus menarik .
2. Harus di ketik rapi .
3. Harus bertanda tangan .
Tujuan : 1. Mendapatkan persetujuan .
2. Mendapat kan bantuan / dana .
MACAM PROPOSAL
Berdasarkan bentuknya, proposal dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
proposal berbentuk formal, semiformal, dan nonformal.
1.Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu:
a) bagian pendahuluan, yang terdiri atas: sampul dan halaman judul, surat pengantar (kata pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan permohonan.
b) isi proposal, terdiri atas: latar belakang, pembatasan masalah, tujuan, ruang lingkup, pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi, fasilitas, personalia (susunan panitia), keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya.
c) bagian pelengkap penutup, yang berisi daftar pustaka, lampiran, tabel, dan sebagainya.
SISTEMATIKA PROPOSAL
1. Pendahuluan
Berisi tentang hal-hal dan kondisi umum yang melatarbelakangi dilaksanakan kegiatan tersebut.
Hubungan kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari(nyata)
Point-point pembahasan pada pendahuluan ini, mengacu pada komponen S-W-O-T yang telah dibahas sebelumnya.
2. Dasar Pemikiran
Berisi tentang dasar yang digunakan dalam pelaksanaan, misalnya: Tri Darma Perguruan Tinggi, program kerja pengurus dan lain-lain
Jika kegiatan tersebut bukan dari organisasi, maka didasarkan secara umum, misalnya : Peraturan Pemerintah No sekian
3. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut ( umum dan khusus)
Tentukan juga keluaran ( output ) yang dikehendaki seperti apa
Contoh :
Memperoleh kader-kader KMHDI
Memberi pengetahuan manajerial dan leadership bagi calon anggota KMHDI
4. Tema
Tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut
5. Jenis Kegiatan
Diperlukan untuk menjelaskan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan jika kegiatannya lebih dari satu,
Menjelaskan bentuk dari kegiatan tersebut. Misal: berupa Seminar, Pelatihan, penyampain materi secara lisan, Tanya jawab dan simulasi dll.
6. Target
Berisi uraian yang lebih terperinci dari Tujuan (Point 3) terutama mengenai ukuran-ukuran yang digunakan sebagai penilaian tercapai atau tidaknya tujuan.
Contoh :
Target acara ini adalah untuk mencetak minimal 25 orang pelatih KMHDI yang masing-masing diantaranya, memiliki kemampuan yang sesuai dengan standar yang Buku Pedoman Kaderisasi Jilid I KMHDI, dan setiap pelatih tersebut memiliki nilai rata-rata diatas 7 (dengan range 10) dalam setiap materi pelatihan.
7. Sasaran/Peserta
Menjelaskan tentang objek atau siapa yang akan mengikuti kegiatan tersebut ( atau lebih kenal dengan peserta)
8. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tentukan dimana, hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul berapa akan dilaksanakan kegiatan tersebut.
9. Anggaran Dana
Dalam anggaran disini, hanya disebutkan jumlah total pemasukan dan pengeluaran yang diperkirakan oleh panitia, sedangkan rinciannya dibuat dalam lampiran tersendiri
10. Susunan Panitia
Dalam halaman atau bagaian susuna panitia, biasanya hanya ditulis posisi yang penting-penting saja, seperti Pelindung Kegiatan, Ketua panitia, Streering Commite dll, sedangkan kepanitian lengkap dicantumkan dalam lampiran.
11. Jadwal Kegiatan
Dibuat sesuai dengan perencanaan dalam kalender Kegiatan yang telah disusun sebelumnya
Atau bisa juga ditulis terlampir, jika jadwalnya banyak.
12. Penutup
Berisi tentang harapan yang ingin dicapai dan mohon dukungan bagi semua pihak.
Ditutup dengan lembar pengesahan proposal
Terakhir, diikuti dengan lampiran
Sabtu, 31 Mei 2014
Daftar Pustaka (Bibliografi)
Pengertian daftar pustaka
Daftar pustaka (bibliografi) merupakan sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan (contohnya: thesis). Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir tulisan, para pembaca dapat melihat kembali pada sumber aslinya.
Unsur-unsur dari daftar pustaka
Nama pengarang, yang dikutip secara lengkap.
Judul buku, termasuk judul tambahannya.
Data publikasi : penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan keberapa, nomor jilid dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut.
Untuk ebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, jilid, nomor dan tahun.
Penulisan daftar pustaka dalam karya ilmiah tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Ada standar atau aturan yang harus diikuti. Banyak mahasiswa yang tidak tahu (dan tidak mau tahu) tentang cara penulisan daftar pustaka ini. Kali ini kita bahas tentang urutan daftar pustaka.
Manfaat Dari Memasukan Daftar Pustaka
Memberikan deskripsi yang penting tentang buku, majalah, artikel secara keseluruhan.
Sebagai pelengkap, para pembaca agar dapat melihat atau membaca sumber aslinya.
Pengurutan daftar pustaka dapat dilakukan berdasarkan
urutan kemunculannya
nama keluarga (family name) dari pengarangnya.
Masih banyak yang mengurutkan daftar pustaka seenaknya karena ketika membuat tulisan tersebut daftar pustakanya berkembang. Jadi urutannya berubah terus. Akhirnya penulis tidak mengurutkan. Ini salah besar. Ada juga yang mengurutkan berdasarkan nama pertama dari penulisnya
Daftar pustaka (bibliografi) merupakan sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan (contohnya: thesis). Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir tulisan, para pembaca dapat melihat kembali pada sumber aslinya.
Unsur-unsur dari daftar pustaka
Nama pengarang, yang dikutip secara lengkap.
Judul buku, termasuk judul tambahannya.
Data publikasi : penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan keberapa, nomor jilid dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut.
Untuk ebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, jilid, nomor dan tahun.
Penulisan daftar pustaka dalam karya ilmiah tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Ada standar atau aturan yang harus diikuti. Banyak mahasiswa yang tidak tahu (dan tidak mau tahu) tentang cara penulisan daftar pustaka ini. Kali ini kita bahas tentang urutan daftar pustaka.
Manfaat Dari Memasukan Daftar Pustaka
Memberikan deskripsi yang penting tentang buku, majalah, artikel secara keseluruhan.
Sebagai pelengkap, para pembaca agar dapat melihat atau membaca sumber aslinya.
Pengurutan daftar pustaka dapat dilakukan berdasarkan
urutan kemunculannya
nama keluarga (family name) dari pengarangnya.
Masih banyak yang mengurutkan daftar pustaka seenaknya karena ketika membuat tulisan tersebut daftar pustakanya berkembang. Jadi urutannya berubah terus. Akhirnya penulis tidak mengurutkan. Ini salah besar. Ada juga yang mengurutkan berdasarkan nama pertama dari penulisnya
Kutipan
Pengertian Kutipan
Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang penulis, baik yang terdapat dalam buku, majalah, koran, kamus, ensiklopedi, artikel, internet, dan sumber lainnya, ataupun berasal dari ucapan seorang tokoh. Pengertian lain dari Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Kutipan digunakan untuk mendukung argumentasi penulis dalam sebuah karangan.
Namun, penulis jangan sampai menyusun tulisan yang hanya berisi kumpulan kutipan. Kerangka karangan, kesimpulan, dan ide dasar harus tetap pendapat penulis pribadi, kutipan berfungsi untuk menunjang/mendukung pendapat tersebut. Selain itu, seorang penulis sebaiknya tidak melakukan pengutipan yang terlalu panjang, misalkan sampai satu halaman atau lebih, hingga pembaca lupa bahwa apa yang dibacanya adalah kutipan. Kutipan dilakukan seperlunya saja sehingga tidak merusak alur tulisan.
Manfaat kutiapan
Kutipan memiliki manfaat dasar yaitu sebagai:
a. Landasan teori
b. Penguat pendapat penulis
c. Penjelasan suatu uraian
d. Bahan bukti untuk menunjang pendapat itu.
Jenis kutiapan
Terdapat beberapa jenis kutipan, yaitu :
a. Kutipan Langsung
b. Kutipan tidak langsung
c. Kutipan pada catatan kaki
d. Kutipan atas ucapan lisan
e. Kutipan dalam kutipan
f. Kutipan langsung pada materi.
Kutipan Langsung
Kutipan langsung adalah kutipan yang sama persis seperti kutipan aslinya, atau sumber yang kita ambil untuk mengutip. Disini kita sama sekali tidak boleh merubah atau menghilangkan kata atau kalimat dari sumber kutipan kita.Kalaupun ada keraguan atau kesalahan dalam kutipan yang kita ambil tersebut kita hanya dapat memandakannya dengan yang menandakan kita mengutip langsung tanpa ada editan dan kita tidak bertanggung jawab jika ada kesalahan dari kutipan ynag kita ambil. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf siku [ ….. ]. Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf miring,kita perlu menjelaskan hal tersebut, missal [ huruf miring dari pengutip ],[ ejaan disesuaikan dengan EYD ],dll.
Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang telah kita ringkas intisarinya dari sumber kutipan aslinya. Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,dapat juga dengan sistem catatan langsung ( catatan perut ) seperti telah dicontohkan.
Teknik Mengutip
Perbedaan antara kutipan langsung dan kutipan tidak langsung (kutipan isi) akan membawa akibat yang berlainan pada saat memasukannya dalam teks. Begitu pula cara membuat kutipan itu.
Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang penulis, baik yang terdapat dalam buku, majalah, koran, kamus, ensiklopedi, artikel, internet, dan sumber lainnya, ataupun berasal dari ucapan seorang tokoh. Pengertian lain dari Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Kutipan digunakan untuk mendukung argumentasi penulis dalam sebuah karangan.
Namun, penulis jangan sampai menyusun tulisan yang hanya berisi kumpulan kutipan. Kerangka karangan, kesimpulan, dan ide dasar harus tetap pendapat penulis pribadi, kutipan berfungsi untuk menunjang/mendukung pendapat tersebut. Selain itu, seorang penulis sebaiknya tidak melakukan pengutipan yang terlalu panjang, misalkan sampai satu halaman atau lebih, hingga pembaca lupa bahwa apa yang dibacanya adalah kutipan. Kutipan dilakukan seperlunya saja sehingga tidak merusak alur tulisan.
Manfaat kutiapan
Kutipan memiliki manfaat dasar yaitu sebagai:
a. Landasan teori
b. Penguat pendapat penulis
c. Penjelasan suatu uraian
d. Bahan bukti untuk menunjang pendapat itu.
Jenis kutiapan
Terdapat beberapa jenis kutipan, yaitu :
a. Kutipan Langsung
b. Kutipan tidak langsung
c. Kutipan pada catatan kaki
d. Kutipan atas ucapan lisan
e. Kutipan dalam kutipan
f. Kutipan langsung pada materi.
Kutipan Langsung
Kutipan langsung adalah kutipan yang sama persis seperti kutipan aslinya, atau sumber yang kita ambil untuk mengutip. Disini kita sama sekali tidak boleh merubah atau menghilangkan kata atau kalimat dari sumber kutipan kita.Kalaupun ada keraguan atau kesalahan dalam kutipan yang kita ambil tersebut kita hanya dapat memandakannya dengan yang menandakan kita mengutip langsung tanpa ada editan dan kita tidak bertanggung jawab jika ada kesalahan dari kutipan ynag kita ambil. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf siku [ ….. ]. Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf miring,kita perlu menjelaskan hal tersebut, missal [ huruf miring dari pengutip ],[ ejaan disesuaikan dengan EYD ],dll.
Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang telah kita ringkas intisarinya dari sumber kutipan aslinya. Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,dapat juga dengan sistem catatan langsung ( catatan perut ) seperti telah dicontohkan.
Teknik Mengutip
Perbedaan antara kutipan langsung dan kutipan tidak langsung (kutipan isi) akan membawa akibat yang berlainan pada saat memasukannya dalam teks. Begitu pula cara membuat kutipan itu.
Catatan Kaki
Pengertian Catatan kaki
Catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Catatan kaki biasa digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar, menjelaskan sumber kutipan atau sebagai pedoman penyusunan daftar bacaan/ bibliografi.
Guna catatan kaki
a) pendukung keabsahan penemuan atau pernyataan penulis yang tercantum di dalam reks atau sebagai petunjuk sumber;
b) tempat memperluas pembahasan yang diperlukan tetapi tidak relevan jika dimasukkan di dalam teks, penjelasan ini dapat berupa kutipan pula;
c) referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana/halaman berapa, hal yang sama dibahas di dalam tulisan;
d) tempat menyatakan penghargaan atas karya atau data yang diterima dari orang lain.
Unsur-Unsur Catatan Kaki
A. Untuk Buku
1. nama pengarang, (editor, penerjemah) ditulis dalam urutan diikuti koma
2. Judul buku ditulis dengan huruf kapital (kecuali kata-kata tugas) dan digarisbawahi
3. nama atau nomor seri (kalau ada)
4. data publikasi:
a. jumlah jilid, kalau ada
b. nomor cetakan, kalau ada
c. kota penerbit, diikuti titik dua
d. nama penerbit, diikuti tanda koma
e. tahun penerbitan
c, d, e diletakkan di dalam tanda kurung
5. nomor jilid kalau perlu
6. nomor halaman diikuti titik
B. Untuk artikel dan majalah berkala
1. nama pengarang
2. judul artikel, di antara tanda kutip "...."
Cara Penulisan Catatan Kaki
1) Catatan kaki dipisahkan tiga spasi dari naskah yang sama
2) Antarcatatan kaki dipisahkan dengan satu spasi
3) Catatan kaki lebih dari dua baris diketik dengan satu spasi
4) Catatan kaki diketik sejajar dengan margin
5) Catatan kaki jenis karangan ilmiah formal, diberi nomor urut mulai dari nomor satu untuk catatan kaki pertama pada awal bab berlanjut sampai dengan akhir bab. Pada setiap awal bab baru berikutnya catatan kaki dimulai dari nomor satu. Laporan atau karangan tanpa bab, catatan kaki ditulis pada akhir karanga
6) Nomor urut angka arab dan tidak diberi tanda apa pun
7) Nomor urut ditulis lebih kecil dari huruf lainnya, misalnya font 10
Catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Catatan kaki biasa digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar, menjelaskan sumber kutipan atau sebagai pedoman penyusunan daftar bacaan/ bibliografi.
Guna catatan kaki
a) pendukung keabsahan penemuan atau pernyataan penulis yang tercantum di dalam reks atau sebagai petunjuk sumber;
b) tempat memperluas pembahasan yang diperlukan tetapi tidak relevan jika dimasukkan di dalam teks, penjelasan ini dapat berupa kutipan pula;
c) referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana/halaman berapa, hal yang sama dibahas di dalam tulisan;
d) tempat menyatakan penghargaan atas karya atau data yang diterima dari orang lain.
Unsur-Unsur Catatan Kaki
A. Untuk Buku
1. nama pengarang, (editor, penerjemah) ditulis dalam urutan diikuti koma
2. Judul buku ditulis dengan huruf kapital (kecuali kata-kata tugas) dan digarisbawahi
3. nama atau nomor seri (kalau ada)
4. data publikasi:
a. jumlah jilid, kalau ada
b. nomor cetakan, kalau ada
c. kota penerbit, diikuti titik dua
d. nama penerbit, diikuti tanda koma
e. tahun penerbitan
c, d, e diletakkan di dalam tanda kurung
5. nomor jilid kalau perlu
6. nomor halaman diikuti titik
B. Untuk artikel dan majalah berkala
1. nama pengarang
2. judul artikel, di antara tanda kutip "...."
Cara Penulisan Catatan Kaki
1) Catatan kaki dipisahkan tiga spasi dari naskah yang sama
2) Antarcatatan kaki dipisahkan dengan satu spasi
3) Catatan kaki lebih dari dua baris diketik dengan satu spasi
4) Catatan kaki diketik sejajar dengan margin
5) Catatan kaki jenis karangan ilmiah formal, diberi nomor urut mulai dari nomor satu untuk catatan kaki pertama pada awal bab berlanjut sampai dengan akhir bab. Pada setiap awal bab baru berikutnya catatan kaki dimulai dari nomor satu. Laporan atau karangan tanpa bab, catatan kaki ditulis pada akhir karanga
6) Nomor urut angka arab dan tidak diberi tanda apa pun
7) Nomor urut ditulis lebih kecil dari huruf lainnya, misalnya font 10
Selasa, 22 April 2014
Metode ilmiah
Metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggris: scientific method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Karakteristik Metode Ilmiah
Menurut sumber ada beberapa karakteristik metode ilmiah:
Karakteristik Metode Ilmiah
Menurut sumber ada beberapa karakteristik metode ilmiah:
- Bersifat kritis, analistis, artinya metode menunjukkan adanya proses yang tepat untuk mengidentifikasi masalah danmenentukan metode untuk pemecahan masalah.
- Bersifat logis, artinya dapat memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat secara rasional berdasarkan bukti-bukti yang tersedia
- Bersifat obyektif, artinya dapat dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi yang sama dengan kondisi yang sama pula.
- Bersifat konseptual, artinya proses penelitian dijalankan dengan pengembangan konsep dan teori agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
- Bersifat empiris, artinya metode yang dipakai didasarkan pada fakta di lapangan.
Langkah – Langkah Metode Ilmiah
- Menyusun Rumusan Masalah
- Menyusun Kerangka Teori
- Merumuskan Teori
- Melakukan Eksperimen
- Mengolah dan Menganalisis Data
- Menarik Kesimpulan
- Mempublikasikan Hasil
Data
Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berujut suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.
JENIS-JENIS DATA
· Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya :
Data Primer
Data primer adalah secara langsung diambil dari objek / obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Contoh : Mewawancarai langsung penonton bioskop 21 untuk meneliti preferensi konsumen bioskop.
Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial. Contohnya adalah pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah.
· Macam-Macam Data Berdasarkan Sumber Data :
Data Internal Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal. Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.
Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luarorganisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan sua tu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya.
· Jenis-jenis Data Menurut Waktu Pengumpulannya :
Data Cross Section
Data cross-section adalah data yang menunjukkan titik waktu tertentu. Contohnya laporan keuangan per 31 desember 2006, data pelanggan PT. Angin Ribut bulan mei 2004, dan lain sebagainya.
Data Time Series / Berkala
Data berkala adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau periode secara historis. Contoh data time series adalah data perkembangan nilai tukar dollar amerika terhadap euro eropa dari tahun 2004 sampai 2006, jumlah pengikut jamaah nurdin m. top dan doktor azahari dari bulan ke bulan, dll.
· Data dengan Variabel bebas dan variabel terikat :
Variabel bebas adalah data unit atau ukuran yang diubah dalam suatu pengamatan. Dalam hubungan sebab-akibat, variable terikat berperan sebagai sebab sementara variable bebas adalah akibat.
Data dengan variabel terikat adalah data unit atau ukuran yang berubah sesuai dengan berubahnya variable lain. Variabel terikat menjadi hal yang diperhatikan dalam suatu pengamatan.
· Data Berkala
Data berkala adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk menggambarkan suatu perkembangan atau kecenderungan keadaan/peristiwa/kegiatan. Biasanya jarak dari waktu ke waktu sama. Data berkala disebut juga time series data. Dengan analisis data berkala kita dapat mengetahui perkembangan satu atau beberapa keadaan serta hubungan atau pengaruhnya terhadap keadaan lain.
CARA PENGUMPULAN DATA
1.Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian.metode pengumpulan data bisa dilakukan dengan cara:
a.WAWANCARA
Menurut Prabowo (1996) wawancara adalah metode pengmbilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang responden, caranya adalah dengan bercakap-cakap secara tatap muka.Pada penelitian ini wawancara akan dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara.
Menurut Patton dalam proses wawancara dengan menggunakan pedoman umum wawancara ini, interview dilengkapi pedoman wawancara yang sangat umum, serta mencantumkan isu-isu yang harus diliput tampa menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin tidak terbentuk pertanyaan yang eksplisit.
Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan interviewer mengenai aspek-aspek apa yang harus dibahas, juga menjadi daftar pengecek (check list) apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau ditanyakan. Dengan pedoman demikian interviwer harus memikirkan bagaimana pertanyaan tersebut akan dijabarkan secara kongkrit dalam kalimat Tanya, sekaligus menyesuaikan pertanyaan dengan konteks actual saat wawancara berlangsung (Patton dalam poerwandari, 1998).
b.OBSERVASI
Disamping wawancara, penelitian ini juga melakukan metode observasi. Menurut Nawawi & Martini (1991) observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian.
Dalam penelitian ini observasi dibutuhkan untuk dapat memehami proses terjadinya wawancara dan hasil wawancara dapat dipahami dalam konteksnya. Observasi yang akan dilakukan adalah observasi terhadap subjek, perilaku subjek selama wawancara, interaksi subjek dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara.
Menurut Patton (dalam Poerwandari 1998) tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian di lihat dari perpektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut.
MACAM-MACAM OBSERVASI
a. Observasi Partisipatif
• Peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang diucapkan dan berpartisipasi dalam aktivitas yang diteliti
b. Observasi Terus Terang atau Tersamar
• Peneliti berterus terang kepada narasumber bahwa ia sedang melakukan penelitian.
c. Observasi tak Berstruktur
• Dilakukan dengan tidak Berstruktur karena fokus penelitian belum jelas
c.Angket atau kuesioner (questionnaire)
Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertnyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Responden mempunyai kebiasaan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan presepsinya.
Kuesioner merupakan metode penelitian yang harus dijawab responden untuk menyatakan pandangannya terhadap suatu persoalan. Sebaiknya pertanyaan dibuat dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti dan kalimat-kalimat pendek dengan maksud yang jelas. Penggunaan kuesioner sebagai metode pengumpulan data terdapat beberapa keuntungan, diantaranya adalah pertanyaan yang akan diajukan pada responden dapat distandarkan, responden dapat menjawab kuesioner pada waktu luangnya, pertanyaan yang diajukan dapat dipikirkan terlebih dahulu sehingga jawabannya dapat dipercaya dibandingkan dengan jawaban secara lisan, serta pertanyaan yang diajukan akan lebih tepat dan seragam.
VARIABEL
MACAM-MACAM VARIABEL DALAM PENELITIAN
A. Pengertian
1. Suharsimi Arikunto (1998:99) variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.
2. Ibnu Hajar (1999:156) yang mengartikan variabel adalah objek pengamatan atau fenomena yang diteliti.
3. Sutrisno Hadi (1982:437) variabel adalah semua keadaan, faktor, kondisi, perlakuan, atau tindakan yang dapat mempengaruhi hasil eksperimen.
4. M. Nazir (1999:149) variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai.
5. Variabel adalah gejala atau obyek penelitian yang bervariasi, contoh: 1) variabel jenis kelamin (laki-laki dan perempuan), 2) variabel profesi (guru, petani, pedagang).
B. Macam-macam Variabel
1. Variabel Kuantitatif.
a. Variabel diskrit ( nominal,kategorik) yaitu variabael 2 kutub berlawanan. Contoh:
1) Kehadiran : hadir, tidak hadir
2) Jenis kelamin : laki-laki, perempuan.
b. Variabel kontinum
1) Variabel Ordinal : variabel tingkatan. Contoh: Satria terpandai, Raka pandai, Yudit tidak pandai.
2) Variabel Interval: variabel jarak. Contoh: jarak rumah Anto kesekolah 10 km,
sedangkan Yuli 5 km maka vr intervalnya adalah 5 km.
3) Variabel Ratio: variabel perbandingan (sekian kali). Contoh: berat badan Heri 80 kg, sedangkan berat badan Upi 40 kg, maka berat badan Heri 2 kali lipat Upi.
2. Variabel Kualitatif adalah variabel yang menunjukkan suatu intensitas yang sulit diukur dengan angka. Contoh : kedisiplinan, kemakmuran dan kepandaian.
3. Variabel Independen (Pengaruh, Bebas, Stimulus, Prediktor).
Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
4. Variabel Dependen (Dipengaruhi, Terikat, Output, Kriteria, Konsekuen).
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat, karena adanya variabel bebas.
Contoh: Pengaruh Iklan Terhadap Motivasi Pembelian. Iklan = Variabel Independen Motivasi Pembelian = Variabel Dependen.
5. Variabel Moderator.
Merupakan variabel yang mepengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan
antara variabel independen dengan dependen. Variabel ini sering disebut sebagai
variabel independen kedua. Contoh: Anak adalah variabel yang memperkuat hubungan suami isteri. Pihak ketiga adalah variabel yang memperlemah hubungan suami isteri.
6. Variabel Intervening (Antara).
Merupakan variabel yang menghubungkan antara variabel independen dengan variabel dependen yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan namun tidak dapat diamati atau diukur. Contoh: Hubungan antara Kualitas Pelayanan (Independent) dengan Kepuasan Konsumen (Intervening) dan Loyalitas (Dependen).
7. Variabel Kontrol.
Merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.
Contoh: Apakah ada perbedaan antara tenaga penjual (sales force) yang lulus D3 dan S1 maka harus ditetapkan variable control berupa gaji yang sama, peralatan yang sama, iklim kerja yang sama, dan lain-lain. Tanpa adanya variabel kontrol maka sulit ditemukan apakah perbedaan penampilan karyawan karena faktor pendidikan.
C. Daftar Pustaka
- wikipedia indonesia
- http://www.abeeayang.com/2009/04/01/variabel-penelitian/
- http://nilaieka.blogspot.com/2009/03/langkah-6a-menentukan-variabel.html
Selasa, 15 April 2014
Tugas 5
Karya Ilmiah (Skripsi)
Ciri-Ciri Karya Ilmiah
1. Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri
dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian
penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti
merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari
beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok
pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
2. Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya,
namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan
daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya
abstrak.
3. Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang
disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan
banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama
atau kedua.
4. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku
yang tercermin dari pilihan kata / istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif
dengan struktur yang baku.
Macam-Macam Karya Ilmiah
1. Skripsi; adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa
untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi ditulis
berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan
fakta empiris-obyektif, baik berdasarkan penelitian langsung, observasi
lapangan / penelitian di laboratorium, ataupun studi kepustakaan. Skripsi
menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material
berupa penemuan baru.
2. Tesis; adalah jenis karya tulis dari hasil studi
sistematis atas masalah. Tesis mengandung metode pengumpulan, analisis dan
pengolahan data, dan menyajikan kesimpulan serta mengajukan rekomendasi.
Orisinalitas tesis harus nampak, yaitu dengan menunjukkan pemikiran yang bebas
dan kritis. Penulisannya baku dan tesis dipertahankan dalam sidang. Tesis juga
bersifat argumentative dan dihasilkan dari suatu proses penelitian yang
memiliki bobot orisinalitas tertentu.
3. Disertasi; adalah karya tulis ilmiah resmi akhir
seorang mahasiswa dalam menyelesaikan program S3 ilmu pendidikan. Disertasi
merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam melakukan penelitian yang
berhubungan dengan penemuan baru dalam salah satu disiplin ilmu pendidikan.
Sikap Ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiah, terdapat 7 sikap ilmiah yang
merupakan sikap yang harus ada. Sikap-sikap ilmiah tersebut adalah sebagai
berikut :
1) Sikap ingin tahu
Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya
tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.
2) Sikap kritis
Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi
sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding
kelebihan -kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan
sebagainya.
3) Sikap obyektif
Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa
adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.
4) Sikap ingin menemukan
Selalu memberikan saran-saran untuk eksperimen baru.
Kebiasaan menggunakan eksperimen-eksperimen dengan cara yang baik dan
konstruktif. Selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang
dilakukannya.
5) Sikap menghargai karya orang lain
Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada
kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat
yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.
6) Sikap tekun
Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi
eksperimen yang hasilnya meragukan, tidak akan berhenti melakukan
kegiatan-kegiatan apabila belum selesai. Terhadap hal-hal yang ingin
diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
7) Sikap terbuka
Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan
pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada
akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut
tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah
Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era
globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang
berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat
mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan.
Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
tersebut adalah pendidikan.
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan
potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. UU Sistem Pendidikan
Nasional No. 20 tahun 2003, menyatakan, bahwa tujuan pendidikan nasional adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya
yaitu manusia yang bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti
luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan (UU Sisdiknas : 2003).
1
Sekolah Menengah Atas (SMA) mempunyai tujuan yaitu
menciptakan atau menyiapkan peserta didik agar mempunyai kemampuan untuk
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu Perguruan Tinggi.
Salah satu usaha yang digunakan untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah
meningkatkan prestasi belajar siswa.
Prestasi belajar merupakan tolok ukur yang utama untuk
mengetahui keberhasilan belajar seseorang. Seorang yang prestasinya tinggi
dapat dikatakan bahwa ia telah berhasil dalam belajar. Prestasi belajar adalah
tingkat pengetahuan sejauh mana anak terhadap materi yang diterima (Slameto,
1993:17)
Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai
siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di
sekolah (Tu’u,2004:75). Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang berasal dari diri siswa (faktor
internal) maupun dari luar siswa (faktor eksternal). Faktor internal
diantaranya adalah minat, bakat, motivasi, tingkat intelegensi. Sedangkan
faktor eksternal diantaranya adalah faktor metode pembelajaran dan
lingkungan...............
"Contoh Skripsi Akuntansi Judul Pengaruh Motivasi,
Metode Pembelajaran, dan Lingkungan terhadap Prestasi Belajar Akuntansi
pada Siswa Kelas XI Ilmu Sosial SMA Negeri 1 Karanganom Klaten"
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah
motivasi belajar akuntansi siswa kelas XI IS SMA Negeri 1 Karanganom Klaten?
2. Bagaimanakah
metode pembelajaran yang digunakan guru akuntansi dalam pembelajaran pada siswa
kelas XI IS SMA Negeri 1 Karanganom Klaten?
3. Bagaimanakah
kondisi lingkungan sekolah siswa kelas XI IS SMA Negeri 1 Karanganom Klaten?
4. Bagaimanakah
kondisi lingkungan keluarga siswa kelas XI IS SMA Negeri 1 Karanganom Klaten?
5. Apakah ada
pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar, metode pembelajaran,
lingkungan sekolah dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi
pada siswa kelas XI IS SMA Negeri 1 Karanganom Klaten?
1.3 Tujuan
Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui
motivasi belajar akuntansi siswa kelas XI IS SMA Negeri 1 Karanganom Klaten.
2. Untuk mengetahui
metode pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran akuntansi pada siswa
kelas XI IS SMA Negeri 1 Karanganom Klaten.
3. Untuk mengetahui
kondisi lingkungan sekolah siswa kelas XI IS SMA Negeri 1 Karanganom Klaten.
4. Untuk mengetahui
kondisi lingkungan keluarga siswa kelas XI IS SMA Negeri 1 Karanganom Klaten.
5. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang
signifikan antara motivasi belajar, metode pembelajaran, lingkungan sekolah dan
lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas XI IS
SMA Negeri 1 Karanganom Klaten.
1.4 Manfaat
Penelitian Skripsi Akuntansi
Manfaat yang diharapakan oleh peneliti dari pelaksanaan
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.4.1 Manfaat
teoritis
a. Menambah wawasan
dan pengetahuan peneliti mengenai masalah yang diteliti
b. Sebagai latihan
dan pengalaman dalam mempraktekkan teori yang diterima dibangku kuliah
1.4.2 Manfaat praktis
a. Bagi siswa dapat
menumbuhkan motivasi belajar yang positif terhadap mata pelajaran akuntansi
b. Bagi sekolah
sebagai masukan dalam usaha meningkatkan kualitas peserta didik
c. Bagi guru
sebagai masukan untuk dapat menentukan metode pembelajaran yang tepat sehingga
dapat membangkitkan motivasi belajar akuntansi siswanya
d. Bagi orang tua
dapat menambah kesadaran untuk lebih memberikan dukungan dan motivasi terhadap
pendidikan anak
1.5 Sistematika
Penulisan Skripsi
Sistematika skripsi disusun sebagai berikut :
1. Bagian
Pendahuluan Skripsi yang berisi tentang halaman judul, halaman pengesahan,
ringkasan atau sari, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, dan daftar
lampiran.
2. Bagian isi
skripsi terdiri dari :
BAB 1 : Pendahuluan
berisi manfaat penelitian
BAB II : Bab ini berisi tentang landasan teori yang
membahas teori yang disajikan sebagai acuan penelitian untuk menggadakan
penelitian
BAB III : Prosedur
penelitian meliputi setting penelitian, prosedur penelitian
BAB IV : Laporan
hasil penelitian yang mengguraikan hasil penelitian dan pembahasan
BAB V : Penutup yang
terdiri dari kesimpulan dan saran
3. Bagian akhir skripsi berisi tentang daftar pustaka dan
lampiran-lampiran.
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Artikel
Ciri-ciri Artikel
1. Lugas,
yaitu penulisan langsung menuju persoalan.
2. Logis,
yaitu segala keterangan yang dipaparkan memiliki dasar dan alas an yang logis
(masuk akal) dan dapat diuji kebenarannya.
3. Tuntas,
yaitu masalah dikupas secara mendalam.
4. Objektif,
yaitu keterangan yang disajikan sesuai dengan data dan fakta yang ada.
5. Cermat,
yaitu berusaha menghindari berbagai kekeliruan walau sekecil apapun.
6. Jelas
dan padat, yaitu keterangan yang dikemukakan dapat dipahami pembaca dan tidak
bertele-tele.
7. Tidak
melibatkan emosi berlebihan, seperti rasa haru, marah, benci atau kagum yang
berlebihan.
8. Terbuka
dan tidak egois, yaitu menerima kemungkinan pendapat baru dan tidak merasa diri
paling benar.
9. Memperhatikan
bahasa baku dan mengikuti kaidah tanda baca yang diakui.
Macam-macam Artikel
Artikel Eksploratif
Artikel atau tulisan yang berisi ungkapan dari fakta-fakta menurut sudut pandang si penulis
Contoh artikel Eksploratif : Makalah penelitian
Artikel atau tulisan yang berisi ungkapan dari fakta-fakta menurut sudut pandang si penulis
Contoh artikel Eksploratif : Makalah penelitian
Artikel Eksplanatif
Adalah tulisan yang dibuat untuk menerangkan atau menjelaskan suatu hal kepada pembaca menurut berbagai sudut pandang, terutama dari sudut penulisnya
Contoh artikel Eksplanatif : Buku berjudul “3 Ciri Pribadi Sukses” oleh (Kevin Wu. Gatra, 16 Maret 2011), serta buku-buku sejenisnya yang lain
Adalah tulisan yang dibuat untuk menerangkan atau menjelaskan suatu hal kepada pembaca menurut berbagai sudut pandang, terutama dari sudut penulisnya
Contoh artikel Eksplanatif : Buku berjudul “3 Ciri Pribadi Sukses” oleh (Kevin Wu. Gatra, 16 Maret 2011), serta buku-buku sejenisnya yang lain
Artikel Deskriptif
Artikel atau tulisan yang disusun untuk menggambarkan sebuah permasalahan yang sedang terjadi dalam masyarakat
Contoh artikel Deskriptif : Berita tentang aksi tawuran antar kampung
Artikel atau tulisan yang disusun untuk menggambarkan sebuah permasalahan yang sedang terjadi dalam masyarakat
Contoh artikel Deskriptif : Berita tentang aksi tawuran antar kampung
Artikel Prediktif
Artikel yang memuat tentang sesuatu yang sifatnya akan atau belum terjadi, menurut analisa si penulis
Contoh artikel Prediktif : Prakiraan cuaca, Prediksi skor (hasil) pertandingan sepakbola
Contoh:
Upaya
peningkatan mutu guru
Dalam konteks pembangunan sektor pendidikan, pendidik merupakan pemegang peran yang amat sentral. Guru adalah jantungnya pendidikan. Tanpa denyut dan peran aktif guru, kebijakan pembaruan pendidikan secanggih apa pun tetap akan sia-sia. Sebagus apa pun dan semodern apa pun sebuah kurikulum dan perencanaan strategis pendidikan dirancang, jika tanpa guru yang berkualitas, tidak akan membuahkan hasil optimal. Artinya, pendidikan yang baik dan unggul tetap akan tergantung pada kondisi mutu guru. Beberapa upaya untuk meningkatkan mutu guru adalah sebagai berikut. Sertifkasi guru Program ini sebenarnya diawali dari sebuah hipotesa, bahwa guru yang professional dan berkualitas akan terwujud apabila kesejahteraannya mencukupi. Sebaliknya jangan harap seorang guru akan professional, jika kesejahteraannya tidak mencukupi untuk kehidupan sehari-hari. Lalu kemudian, ternyata hipotesa itu terjawab. Dari data statistik menyebutkan bahwa para guru penerima tunjangan profesi yang cukup besar, ternyata belum menunjukkan kemajuan kualitas dalam proses mengajarnya. Mereka tidak berubah, mengajar biasa-biasa saja. Meskipun mereka sudah menerima tunjangan profesi sebagaimana yang diharapkan pemerintah untuk menjadi guru yang professional dengan berbagai kriteria yang sudah ditentukan dalam proses sertifikasi guru. Jadi menurut penulis ada hipotesa baru, yaitu ‘besarnya penghasilan guru belum tentu menjadi penyebab berkembangnya kualitas guru dalam bekerja’. Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru.
---------------------------------------------------------------------------------------------
Cerpen
Ciri - Ciri dari
sebuah cerpen adalah
·
Bentuk tulisannya
·
singkat, padat, dan lebih pendek daripada novel.
·
Terdiri
kurang dari 10.000 kata.
·
Sumber cerita dari kehidupan sehari-hari, baik
pengalaman sendiri maupun orang lain.
·
Tidak melukiskan seluruh kehidupan pelakunya
karena mengangkat masalah tunggal atau sarinya saja.
·
Habis dibaca sekali duduk dan hanya mengisahkan
sesuatu yang berarti bagi pelakunya saja.
·
Tokoh-tokohnya dilukiskan mengalami konflik
sampai pada penyelesaiannya.
·
Penggunaan kata-katanya sangat ekonomis dan
mudah dikenal masyarakat.
·
Sanggup
meninggalkan kesan mendalam
dan mampu meninggalkan
efek pada perasaan pembaca.
·
Menceritrakan
satu kejadian, dari
terjadinya perkembangan jiwa
dan krisis,tetapi tidak
sampai menimbulkan perubahan
nasib.
·
Beralur tunggal dan lurus.
·
Penokohannya
sangat sederhana, singkat,
dan tidak mendalam.
sumber : Buku SMA Bahasa Indonesia
jenis-jenis cerpen
berdasarkan jumlah katanya :
1. Cerpen mini (flash), cerpen dengan jumlah kata antara 750-1.000
buah.
2. Cerpen yang ideal, cerpen dengan jumlah kata antara
3.000-4000 buah.
3. Cerpen panjang, cerpen yang jumlah katanya mencapai angka
10.000 buah.
Sekarang berdasarkan
teknik mengarangnya, cerpen dibedakan menjadi :
1. Cerpen sempurna (well made short-story), cerpen yang
terfokus pada satu tema dengan plot yang sangat jelas, dan ending yang mudah
dipahami. Cerpen jenis ini pada umumnya bersifat konvensional dan berdasar pada
realitas (fakta). Cerpen jenis ini biasanya enak dibaca dan mudah dipahami
isinya. Pembaca awam bisa membacanya dalam tempo kurang dari satu jam
2. Cerpen tak utuh (slice of life short-story), cerpen yang
tidak terfokus pada satu tema (temanya terpencar-pencar), plot (alurnya) tidak
terstruktur, dan kadang-kadang dibuat mengambang oleh cerpenisnya. Cerpen jenis
ini pada umumnya bersifat kontemporer, dan ditulis berdasarkan ide-ide atau
gagasan-gagasan yang orisinal, sehingga lajim disebut sebagai cerpen ide
(cerpen gagasan). Cerpen jenis ini sulit sekali dipahami oleh para pembaca awam
sastra, harus dibaca berulang kali baru dapat dipahami sebagaimana mestinya.
Para pembaca awam sastra menyebutnya cerpen kental atau cerpen berat.
Karena di Atas Langit Masih Ada Langit
Ada hal menarik yang selalu membuatku penasaran dengan dia,
Suci namanya. Dia teman sekelasku saat aku duduk di bangku kelas V di SD Negeri
1 Tanjung. Dia begitu sederhana dan tak jarang aku melihat dia berdiam di kelas
dan memilih membaca buku daripada jajan di kantin bersama temam-temannya.
“Mungkin dia gak bawa sangu?”, tanyaku dalam hati.
“Ya, bisa jadi”, celetukku kemudian karena setelah itu dia mengeluarkan sekantong plastik yang ternyata itu adalah sekotak nasi lengkap dengan lauknya.
“Ups, Tapi kayanya pendapatku salah, soalnya dia barusan menyisihkan uangnya ke kotak amal”.
“Ya, bisa jadi”, celetukku kemudian karena setelah itu dia mengeluarkan sekantong plastik yang ternyata itu adalah sekotak nasi lengkap dengan lauknya.
“Ups, Tapi kayanya pendapatku salah, soalnya dia barusan menyisihkan uangnya ke kotak amal”.
Pernah suatu hari, aku bertemu dengannya di taman kota dan
dia yang kukira pendiam justru menyapaku dengan riang, “Assalamu’alaikum, Tina.
Apa kabar?”
“Wa’alaikumussalam, Suci. Alhamdulillah baik, kamu?”, jawabku dan diapun segera menghampiri dan menyalamiku.
“Wa’alaikumussalam, Suci. Alhamdulillah baik, kamu?”, jawabku dan diapun segera menghampiri dan menyalamiku.
Setelah kutanya apa yang sedang dia lakukan, dia pun
menjawab kalau dia sedang membantu saudaranya.
“Saudaranya?” pikirku penasaran sebab yang kulihat hanya ada beberapa anak jalanan yang sedang berlatih membaca ataupun berhitung.
“Saudaranya?” pikirku penasaran sebab yang kulihat hanya ada beberapa anak jalanan yang sedang berlatih membaca ataupun berhitung.
Tiba-tiba, seorang anak seusiaku menghampiri kami seraya
menyodorkan secarik kertas pada Suci. Dan tak lama kemudian, Suci pun
mengacungkan jempol sembari berkata, “Alhamdulillah, nilai seratus buat kamu.
Makin semangat ya belajarnya, aku bangga sama kamu”.
Ternyata, yang ia maksud saudara yaitu mereka yang punya tekad kuat untuk belajar, namun tidak bisa mengenyam bangku sekolahan.
“Astaghfirullahal’adzim, aku jadi malu pada mereka”.
Ternyata, yang ia maksud saudara yaitu mereka yang punya tekad kuat untuk belajar, namun tidak bisa mengenyam bangku sekolahan.
“Astaghfirullahal’adzim, aku jadi malu pada mereka”.
Hampir setiap tindakan temanku itu membuatku bengong
keheranan, apalagi tadi pagi ketika dia maju ke depan kelas dan mengumumkan
kepada kami, “Bagi yang berkenan menyumbangkan pakaian dan buku, baik baru
ataupun bekas. Silahkan menghubungi aku ya. Terimakasih”.
Keesokan harinya banyak teman-teman yang turut menyumbang,
termasuk dia. Ia pun tak lupa mengucapkan terimakasih dan mendoakan kebaikkan
untuk kami lagi. karena masih penasaran atas apa yang ia lakukan, maka aku pun
ikut serta membawakan pakaian-pakaian yang telah kami masukan dalam kardus
untuk disumbangkan sesuai rencana.
Aku sesekali mengeluh kecapaian, ditambah lagi kakiku terasa
pegal-pegal karena sudah sejam perjalanan. Namun, kami belum sampai di tempat
tujuan.
“Ya, udah kalau gitu kita istirahat lagi ya?”, ucapnya seraya melemparkan senyum padaku.
“Subhanallah, dia begitu sabar, bahkan raut kesal akan keluh kesahku pun tak pernah tampak. Aku salut sama dia”, gumamku dalam hati sehingga aku mencoba tetap semangat dan semangat lagi seperti dia.
“Ya, udah kalau gitu kita istirahat lagi ya?”, ucapnya seraya melemparkan senyum padaku.
“Subhanallah, dia begitu sabar, bahkan raut kesal akan keluh kesahku pun tak pernah tampak. Aku salut sama dia”, gumamku dalam hati sehingga aku mencoba tetap semangat dan semangat lagi seperti dia.
Tak jauh dari pemberhentian kami yang terakhir, dia berkata,
“Alhamdulillah, sampai juga”.
“Alhamdulillah”, sahutku sembari menghela nafas panjang.
“Alhamdulillah”, sahutku sembari menghela nafas panjang.
Deg, aku terkejut dibuatnya ketika ia mengetuk pintu sebuah
gubug tua yang menurutku tak layak untuk dihuni. “Apa dia tinggal disini?”.
Belum sempat terjawab rasa penasaranku, tiba-tiba pintu terbuka, “kretek, kretek” terdengar begitu. Lalu, keluarlah beberapa anak kecil menyambut kedatangan kami.
Belum sempat terjawab rasa penasaranku, tiba-tiba pintu terbuka, “kretek, kretek” terdengar begitu. Lalu, keluarlah beberapa anak kecil menyambut kedatangan kami.
Tampak jelas rona bahagia di wajah mereka, terlebih ketika
mereka membuka kardus bawaan kami.
“Makasih ya kakak”, ucap mereka berbarengan kepada Suci.
“Iya, sama-sama, De. Ucapin juga ke teman kakak ini, namanya kak Tina” Balasnya seraya melirik ke arahku.
“Terima kasih, kak Tina”, seru mereka.
“Makasih ya kakak”, ucap mereka berbarengan kepada Suci.
“Iya, sama-sama, De. Ucapin juga ke teman kakak ini, namanya kak Tina” Balasnya seraya melirik ke arahku.
“Terima kasih, kak Tina”, seru mereka.
Tak sampai disitu, karena sebelum melaksanakan sholat
berjamaah, Suci pun mengulungkan buku-buku dan seperangkat alat sholat baru
untuk mereka.
“Ya, Allah. Ternyata dia baik banget”, ucapku lirih.
“Ya, Allah. Ternyata dia baik banget”, ucapku lirih.
Pukul 16.00 WIB..
Sedih rasanya beranjak dari tempat itu, namun aku juga tak ingin membuat orangtuaku khawatir karena belum pulang sehingga kami segera berpamitan dan menuju halte.
Sedih rasanya beranjak dari tempat itu, namun aku juga tak ingin membuat orangtuaku khawatir karena belum pulang sehingga kami segera berpamitan dan menuju halte.
Kupikir kita akan pulang menggunakan angkutan umum, tapi
satu, dua hingga empat atau lima bis ia biarkan lewat, padahal hari sudah mulai
sore. “Sebenernya apa yang ia tunggu?” pikirku.
“Cit..”, sebuah mobil mewah berhenti di depan kami dan
“Ayo”, ajaknya usai membuka pintu mobil yang entah milik siapa itu.
Sambil melihat-lihat isi mobil yang dipenuhi dengan
buku-buku, aku kembali dibuatnya terkejut ketika sang sopir berkata, “Nak,
Suci. Tadi ibu pesen agar kita mampir ke toko ibu dulu ya?”. Sedangkan Suci
hanya mengangguk, lalu mengajakku mengobrol tentang pelajaran di sekolah.
Kami berhenti di depan toko atau lebih tepatnya restoran dan
ia lekas memesankan hidangan untuk kami, begitu juga untuk sopir mobil tadi.
Beberapa saat kemudian, seorang ibu menghampiri seraya
mengecup kening Suci. Suci pun langsung memperkenalkanku pada ibu itu dan ternyata,
“Waw, ibu pemilik restauran itu adalah ibunya. Aku benar-benar tak menyangka.
Meski Suci serba punya, namun ia selalu tampil sederhana dan tidak
menyombongkan diri”.
Dan aku memberanikan diri untuk bertanya pada dia saat kami
melanjutkan perjalanan pulang dan jawab dia, “Untuk apa menyombongkan diri, di
atas langitkan ada langit, ya kan? Apalagi semua ini juga titipan-Nya semata”.
“Subhanallah”.
Cerpen Karangan: Adinta Asfiratun Husna
Senin, 07 April 2014
Tugas 4
Penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah cara berpikir dengan menarik
kesimpulan umum dari pengamatan atas gejala-gejala yang bersifat khusus.
Misalnya pada pengamatan atas logam besi, alumunium, tembaga dan sebagainya.
Jika dipanasi ternyata menunjukkan bertambah panjang. Dari sini dapat
disimpulkan secara umum bahwa logam jika dipanaskan akan bertambah panjang.
Biasanya penalaran induktif ini disusun berdasarkan pengetahuan yang dianut
oleh penganut empirisme.
contoh penalaran induktif adalah :kerbau punya mata. anjing
punya mata. kucing punya mata:. setiap hewan punya matapenalaran induktif
membutuhkan banyak sampel untuk mempertinggi tingkat ketelitian premis yang
diangkat. untuk itu penalaran induktif erat dengan pengumpulan data dan statistik.
Selanjutnya pengertian penalaran induktif menurut Tim Balai
Pustaka (dalam Shofiah, 2007 :14) istilah penalaran mengandung tiga pengertian,
diantaranya :
1. cara (hal) menggunakan nalar, pemikiran
atau cara berfikir logis.
2. Hal mengembangkan atau mengendalikan
sesuatu dengan nalar dan bukan dengan perasaan atau pengalaman.
3. Proses mental dalam mengembangkan atau mengendalikan pikiran
dari beberapa fakta atau prinsip.
Sumber :
http://pratiwi-19.blogspot.com/2012/03/penalaran-induktif_683.html
Generalisasi
Adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah
fenomena individual (khusus) menuju kesimpulan umum yang mengikat selutuh
fenomena sejenis dengan fenomena individual yang diselidiki.
Generalisasi
Sempurna
Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi
dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh: sensus penduduk
Genaralisasi
Tidak Sempurna
Adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian
fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum
diselidiki.
Contoh: Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang
memakai celana pantalon.
Analogi
Dalam ilmu bahasa adalah persamaan antar bentuk yang menjadi
dasar terjadinya bentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan salah satu proses
morfologi dimana dalam analogi, pembentukan kata baru dari kata yang telah ada.
Contoh:
Pada kata dewa-dewi, putra-putri, pemuda-pemudi, dan
karyawan-karyawati.
Defenisi lain yang di maksud dengan analogi adalah
suatu proses penalaran dengan menggunakan perbandingan dua hal yang berbeda
dengan cara melihat persamaan dari dua hal yang di perbandingkan tersebut
sehingga dapat digunakan untuk memperjelas suatu konsep.
Tujuan Dari Analogi
- untuk meramalkan kesamaan
Contoh:
- Kuda
Sumba punya sebuah jantung
- Kuda
Australia punya sebuah jantung
- Kuda
Amerika punya sebuah jantung
- Kuda
Inggris punya sebuah jantung
- …
- ∴
Setiap kuda punya sebuah jantung
Contoh:
- Kucing
adalah hewan mamalia yang mempunyai rambut ditubuhnya.
- Anjing
adalah hewan mamalia yang mempunyai rambut ditubuhnya.
- hewan
mamalia yang mempunyai rambut ditubuhnya adalah kucing dan anjing.
Kausal
merupakan prinsip sebab-akibat yang
ilmu dan pengetahuan yang dengan sendirinya bisa diketahui tanpa membutuhkan
pengetahuan dan perantaraan ilmu yang lain dan pasti antara segala kejadian
serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta
kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang
mendahuluinya, merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan
sanggahan. Keharusan dan keaslian sistem kausal merupakan bagian dari ilmu-ilmu
manusia yang telah dikenal bersama dan tidak diliputi keraguan apapun.
Kausalitas dibangun oleh hubungan antara suatu kejadian (sebab)
dan kejadian kedua (akibat atau dampak), yang mana kejadian kedua dipahami
sebagai konsekuensi dari yang pertama.
Kausalitas merupakan asumsi dasar dari ilmu sains. Dalam metode
ilmiah, ilmuwan merancang eksperimen untuk menentukan kausalitas dari kehidupan
nyata. Tertanam dalam metode ilmiah adalah hipotesis tentang hubungan
kausal. Tujuan dari metode ilmiah adalah untuk menguji hipotesis tersebut.
Langganan:
Postingan (Atom)