Sabtu, 31 Mei 2014

Daftar Pustaka (Bibliografi)

Pengertian daftar pustaka 

Daftar pustaka (bibliografi) merupakan sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan (contohnya: thesis). Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir tulisan, para pembaca dapat melihat kembali pada sumber aslinya.

Unsur-unsur dari daftar pustaka 

Nama pengarang, yang dikutip secara lengkap.
Judul buku, termasuk judul tambahannya.
Data publikasi : penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan keberapa, nomor jilid dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut.
Untuk ebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, jilid, nomor dan tahun.

Penulisan daftar pustaka dalam karya ilmiah tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Ada standar atau aturan yang harus diikuti. Banyak mahasiswa yang tidak tahu (dan tidak mau tahu) tentang cara penulisan daftar pustaka ini. Kali ini kita bahas tentang urutan daftar pustaka.

Manfaat Dari Memasukan Daftar Pustaka

 Memberikan deskripsi yang penting tentang buku, majalah, artikel secara keseluruhan.
 Sebagai pelengkap, para pembaca agar dapat melihat atau membaca sumber aslinya.

Pengurutan daftar pustaka dapat dilakukan berdasarkan
urutan kemunculannya

nama keluarga (family name) dari pengarangnya.
Masih banyak yang mengurutkan daftar pustaka seenaknya karena ketika membuat tulisan tersebut daftar pustakanya berkembang. Jadi urutannya berubah terus. Akhirnya penulis tidak mengurutkan. Ini salah besar. Ada juga yang mengurutkan berdasarkan nama pertama dari penulisnya

Kutipan

Pengertian Kutipan

Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang penulis, baik yang terdapat dalam buku, majalah, koran, kamus, ensiklopedi, artikel, internet, dan sumber lainnya, ataupun berasal dari ucapan seorang tokoh. Pengertian lain dari Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Kutipan digunakan untuk mendukung argumentasi penulis dalam sebuah karangan.
Namun, penulis jangan sampai menyusun tulisan yang hanya berisi kumpulan kutipan. Kerangka karangan, kesimpulan, dan ide dasar harus tetap pendapat penulis pribadi, kutipan berfungsi untuk menunjang/mendukung pendapat tersebut. Selain itu, seorang penulis sebaiknya tidak melakukan pengutipan yang terlalu panjang, misalkan sampai satu halaman atau lebih, hingga pembaca lupa bahwa apa yang dibacanya adalah kutipan. Kutipan dilakukan seperlunya saja sehingga tidak merusak alur tulisan.

Manfaat kutiapan
       Kutipan memiliki manfaat dasar yaitu sebagai:
a.    Landasan teori
b.     Penguat pendapat penulis
c.    Penjelasan suatu uraian
d.    Bahan bukti untuk menunjang pendapat itu.

Jenis kutiapan

       Terdapat beberapa jenis kutipan, yaitu :
a.    Kutipan Langsung
b.    Kutipan tidak langsung
c.    Kutipan pada catatan kaki
d.    Kutipan atas ucapan lisan
e.    Kutipan dalam kutipan
f.     Kutipan langsung pada materi.


Kutipan Langsung

Kutipan langsung adalah kutipan yang sama persis seperti kutipan aslinya, atau sumber yang kita ambil untuk mengutip. Disini kita sama sekali tidak boleh merubah atau menghilangkan kata atau kalimat dari sumber kutipan kita.Kalaupun ada keraguan atau kesalahan dalam kutipan yang kita ambil tersebut kita hanya dapat memandakannya dengan yang menandakan kita mengutip langsung tanpa ada editan dan kita tidak bertanggung jawab jika ada kesalahan dari kutipan ynag kita ambil. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf siku [ ….. ]. Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf miring,kita perlu menjelaskan hal tersebut, missal [ huruf miring dari pengutip ],[ ejaan disesuaikan dengan EYD ],dll.

Kutipan Tidak Langsung

Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang telah kita ringkas intisarinya dari sumber kutipan aslinya. Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,dapat juga dengan sistem catatan langsung ( catatan perut ) seperti telah dicontohkan.


Teknik Mengutip

Perbedaan antara kutipan langsung dan kutipan tidak langsung (kutipan isi) akan membawa akibat yang berlainan pada saat memasukannya dalam teks. Begitu pula cara membuat kutipan itu.









Catatan Kaki

Pengertian Catatan kaki

Catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Catatan kaki biasa digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar, menjelaskan sumber kutipan atau sebagai pedoman penyusunan daftar bacaan/ bibliografi.

Guna catatan kaki

a) pendukung keabsahan penemuan atau pernyataan penulis yang tercantum di dalam reks atau sebagai petunjuk sumber;
b) tempat memperluas pembahasan yang diperlukan tetapi tidak relevan jika dimasukkan di dalam teks, penjelasan ini dapat berupa kutipan pula;
c) referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana/halaman berapa, hal yang sama dibahas di dalam tulisan;
d) tempat menyatakan penghargaan atas karya atau data yang diterima dari orang lain.

Unsur-Unsur Catatan Kaki

A. Untuk Buku
1. nama pengarang, (editor, penerjemah) ditulis dalam urutan diikuti koma
2. Judul buku ditulis dengan huruf kapital (kecuali kata-kata tugas) dan digarisbawahi
3. nama atau nomor seri (kalau ada)
4. data publikasi:
    a. jumlah jilid, kalau ada
    b. nomor cetakan, kalau ada
    c. kota penerbit, diikuti titik dua
    d. nama penerbit, diikuti tanda koma
    e. tahun penerbitan
    c, d, e  diletakkan di dalam tanda kurung
5. nomor jilid kalau perlu
6. nomor halaman diikuti titik


B. Untuk artikel dan majalah berkala
1. nama pengarang
2. judul artikel, di antara tanda kutip  "...."

Cara Penulisan Catatan Kaki

1)      Catatan kaki dipisahkan tiga spasi dari naskah yang sama
2)      Antarcatatan kaki dipisahkan dengan satu spasi
3)      Catatan kaki lebih dari dua baris diketik dengan satu spasi
4)      Catatan kaki diketik sejajar dengan margin
5)      Catatan kaki jenis karangan ilmiah formal, diberi nomor urut mulai dari nomor satu untuk catatan kaki pertama pada awal bab berlanjut sampai dengan akhir bab. Pada setiap awal bab baru berikutnya catatan kaki dimulai dari nomor satu. Laporan atau karangan tanpa bab, catatan kaki ditulis pada akhir karanga
6)      Nomor urut angka arab dan tidak diberi tanda apa pun
7)      Nomor urut ditulis lebih kecil dari huruf lainnya, misalnya font 10